KADAR IMUNOGLOBULIN E, JUMLAH EOSINOFIL PADA PENDERITA FILARIASIS DENGAN ELEFANTIASIS DAN PENDERITA FILARIASIS PASCATERAPI
Categorie(s):
TESIS
Author(s):
MUHAMMAD HIDAYAT
Tahun:
2010
Nama Penulis:
MUHAMMAD HIDAYAT
Item Type:
Karya ilmiah mahasiswa (tesis, skripsi, KTI, laporan PKL)
Keyword(s):
Filariasis, Imunoglobulin E, Eosinofil absolut.
Abstract :
ABSTRAK
Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Pertahanan terhadap banyak infeksi cacing filaria diperankan oleh aktivasi sel Th2. Cacing merangsang subset Th2 sel CD4+ yang melepas IL-4 dan IL-5. IL-4 merangsang produksi IgE dan IL-5 merangsang perkembangan dan aktivasi eosinofil. IgE yang berikatan dengan permukaan cacing diikat eosinofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar IgE total dan jumlah eosinofil absolut penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional study comparative. Untuk mengetahui respon humoral kadar IgE yang berperan pada individu penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi di Muaro Jambi dilakukan tes ELISA dengan dipakai microfilaria B.Malayi sebagai antigen dalam tes ELISA sedangkan untuk mengetahui respon seluler jumlah eosinofil yang berperan pada individu penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi dilakukan pemeriksaan metode haemocytometer.
Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan signifikan kadar IgE total pada penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi (P>0,05) dan tidak terdapat perbedaan signifikan jumlah eosinofil absolut pada penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi (P>0,05)
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan kadar IgE total dan jumlah eosinofil absolut tidak menunjukkan perbedaan yang berarti pada penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi.
Kata Kunci : Filariasis, Imunoglobulin E, Eosinofil absolut.
Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Pertahanan terhadap banyak infeksi cacing filaria diperankan oleh aktivasi sel Th2. Cacing merangsang subset Th2 sel CD4+ yang melepas IL-4 dan IL-5. IL-4 merangsang produksi IgE dan IL-5 merangsang perkembangan dan aktivasi eosinofil. IgE yang berikatan dengan permukaan cacing diikat eosinofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar IgE total dan jumlah eosinofil absolut penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional study comparative. Untuk mengetahui respon humoral kadar IgE yang berperan pada individu penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi di Muaro Jambi dilakukan tes ELISA dengan dipakai microfilaria B.Malayi sebagai antigen dalam tes ELISA sedangkan untuk mengetahui respon seluler jumlah eosinofil yang berperan pada individu penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi dilakukan pemeriksaan metode haemocytometer.
Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan signifikan kadar IgE total pada penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi (P>0,05) dan tidak terdapat perbedaan signifikan jumlah eosinofil absolut pada penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi (P>0,05)
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan kadar IgE total dan jumlah eosinofil absolut tidak menunjukkan perbedaan yang berarti pada penderita filariasis dengan elefantiasis dan penderita filariasis pascaterapi.
Kata Kunci : Filariasis, Imunoglobulin E, Eosinofil absolut.