PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN METODE CORE STABILITY DAN TANDEM WALKING EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA LANSIA
Author(s):
Anggun dwigahayu
Tahun:
2022
NIM Mahasiswa:
201951027
Nama Mahasiswa:
ANGGUN DWIGAHAYU
Nama Penulis:
Anggun dwigahayu
Item Type:
Karya ilmiah mahasiswa (tesis, skripsi, KTI, laporan PKL)
Keyword(s):
Lanjut Usia, Gangguan Keseimbangan, Core Stability dan
Tandem Walking Exercise.
Abstract :
Latar Belakang: Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun,
lanjut usia mengalami berbagai perubahan baik fisik, mental maupun sosial.
Perubahan yang bersifat fisik, stamina dan penampilan. salah satu perubahan fisik
yang dialami lanjut usia adalah gangguan keseimbangan. Gangguan
keseimbangan yang terjadi pada lanjut usia disebabkan oleh adanya perubahan
perubahan sistem neurologis atau saraf pusat, sistem sensoris terutama sistem
visual, proprioseptif dan perubahan pada sistem vestibular dan muskuloskeletal.
Tujuan: untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi gangguan
keseimbangan dengan core stability dan tandem walking exercise dapat
meningkatkan keseimbangan dan fungsional pada lanjut usia.
Hasil: setelah dilakukan tindakan terapi sebanyak enam kali dengan tindakan core
stability exercise menggunakan teknik bridging exercise selama empat kali
seminggu dengan enam kali repetisi dan tandem walking exercise selama tiga kali
seminggu dengan jarak 3-6 meter didapatkan hasil adanya peningkatan
keseimbangan dan peningkatan kemampuan aktivitas fungsional.
Kesimpulan: core stability dan tandem walking exercise dapat meningkatkan
keseimbangan dan meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pada lanjut
usia.
lanjut usia mengalami berbagai perubahan baik fisik, mental maupun sosial.
Perubahan yang bersifat fisik, stamina dan penampilan. salah satu perubahan fisik
yang dialami lanjut usia adalah gangguan keseimbangan. Gangguan
keseimbangan yang terjadi pada lanjut usia disebabkan oleh adanya perubahan
perubahan sistem neurologis atau saraf pusat, sistem sensoris terutama sistem
visual, proprioseptif dan perubahan pada sistem vestibular dan muskuloskeletal.
Tujuan: untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi gangguan
keseimbangan dengan core stability dan tandem walking exercise dapat
meningkatkan keseimbangan dan fungsional pada lanjut usia.
Hasil: setelah dilakukan tindakan terapi sebanyak enam kali dengan tindakan core
stability exercise menggunakan teknik bridging exercise selama empat kali
seminggu dengan enam kali repetisi dan tandem walking exercise selama tiga kali
seminggu dengan jarak 3-6 meter didapatkan hasil adanya peningkatan
keseimbangan dan peningkatan kemampuan aktivitas fungsional.
Kesimpulan: core stability dan tandem walking exercise dapat meningkatkan
keseimbangan dan meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pada lanjut
usia.