PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGERINGAN TERHADAP KANDUNGAN MINERAL DAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN TEPUNG TEMPE KECAMBAH KEDELAI MENGGUNAKAN PENGERINGAN FLUDIZED BED DRYER

Categorie(s):
   Pangan
Author(s):
   RISKI ALFIKA SARI
Tahun:
   2022
NIM Mahasiswa:
 201831045
Nama Mahasiswa:
 RISKI ALFIKA SARI
Nama Penulis:
 RISKI ALFIKA SARI
Item Type:
 Karya ilmiah mahasiswa (tesis, skripsi, KTI, laporan PKL)
Keyword(s):
Fludized bed dryer, kandungan mineral, kapasitas antioksidan, tepung tempe kecambah kedelai.
Abstract :
PENDAHULUAN Tempe merupakan makanan hasil fermentasi kedelai dari Rhizopus sp. Tempe juga dapat dibuat dengan bahan baku selain kedelai, salah satunya kecambah kedelai. Tempe memiliki masa penyimpanan yang relatif singkat karena proses fermentasi terus berlanjut membuat tempe berubah warna menjadi coklat dan mengeluarkan amoniak. Maka dilakukan pengolahan tempe menjadi tepung. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh perbedaan waktu dan suhu pengeringan pada tempe kecambah kedelai terhadap kandungan mineral dan kapasitas antioksidan pada tepung tempe kecambah kedelai.
METODE Penelitian ini menganalisis kandungan mineral dan kapasitas antioksidan dengan menggunakan Two Way Anova dengan uji lanjut Tukey. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan yakni perlakuan waktu dan suhu pengeringan yang berbeda yaitu pada waktu 3 dan 4 jam serta suhu pengeringan 50C, 55C dan 60C.
HASIL Kadar zat besi tertinggi pada tepung tempe kecambah kedelai ada pada pengeringan 3 jam dan suhu 50oC sebesar 17,05 mg/L. Kadar kalsium tertinggi ada pada pengeringan 3 jam dan suhu 50oC sebesar 94 mg/100g. Kapasitas antioksidan tertinggi ada pada pengeringan 3 jam dan suhu 60oC sebesar 78,77%.
KESIMPULAN Perlakuan suhu pada kandungan kalsium dan kapasitas antioksidan pada tepung tempe kecambah kedelai memberikan hasil yang berbeda nyata pada < 0,05. Namun, perlakuan waktu pada kandungan zat besi tidak ada perbedaan yang nyata dimana > 0,05.