HUBUNGAN FASE PENGOBATAN TUBERKULOSIS DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI KLINIK PARU RSUD H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Author(s):
   NURSAIDA S.
Tahun:
   2023
NIM Mahasiswa:
 202122084
Nama Mahasiswa:
 NURSAIDA.S
Item Type:
 Karya ilmiah mahasiswa (tesis, skripsi, KTI, laporan PKL)
Keyword(s):
Fase Pengobatan, Status Gizi, Tuberkulosis Paru.
Abstract :
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis. Pengobatan tuberkulosis meliputi 2 fase, yaitu
fase intensif dan fase lanjutan dengan pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT).
Efek samping OAT diantaranya tidak ada nafsu makan, mual, dan sakit perut. Pasien
TB sangat rentan terhadap malnutrisi dan bahkan faktor malnutrisi yang sangat
rendah menjadi tinggi pada pasien TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan fase pengobatan tuberkulosis dengan status gizi pada pasien tuberkulosis
paru di Klinik Paru RSUD Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2021.
Penelitian dilaksanakan di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi pada tanggal 6
Juli 2023 sampai dengan 27 Juli 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pasien yang terdaftar untuk kontrol pengobatan TB paru di Klinik Paru RSUD H.
Abdul Manap pada bulan Februari 2023 sampai bulan Juli 2023 yaitu berjumlah 33
pasien, dengan kriteria inklusi yakni Penderita TB yang ada di Klinik Paru RSUD H.
Abdul Manap Kota Jambi yang terdaftar untuk kontrol ulang pengobatan TB paru
pada fase intensif dan fase lanjutan dan bersedia untuk menjadi responden dengan
mengisi informconsent. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
pendekatan Cross Sectional. Sampel 33 responden, dipilih menggunakan teknik
Nonprobability sampling, yaitu total sampling. Data fase pengobatan didapatkan dari
lembar observasi. Sedangkan status gizi diperoleh dari pengukuran Indeks Massa
Tubuh (IMT). Data diolah dengan Analisis Bivariat dengan menggunakan uji Chisquare.


Hasil

penelitian menunjukkan responden yang sedang dalam fase intensif
sebanyak 15 responden (45,5%) dan fase lanjutan sebanyak 18 responden (54,5%).
Responden dengan gizi kurang sebanyak 17 responden (51,5%), gizi normal 9
responden 27,3%) dan gizi lebih 7 responden (21,2%). Berdasarkan uji Chi-square
terdapat hubungan antara fase pengobatan tuberkulosis paru dengan status gizi pada
pasien dengan tuberkulosis paru (p-value = 0,037).