ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. R PRE OPERASI BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH ) DENGAN PENERAPAN TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI ABDOEL MADJID BATOE KABUPATEN BATANG HARI JAMBI JANUARI 2024

Categorie(s):
   LAPORAN AKHIR PROFESI
Author(s):
   WIDYAWATI, S.Kep
Tahun:
   2024
NIM Mahasiswa:
 202391049
Nama Mahasiswa:
 WIDYAWATI
Nama Penulis:
 WIDYAWATI
Item Type:
 Karya ilmiah mahasiswa (tesis, skripsi, KTI, laporan PKL)
Keyword(s):
Asuhan Keperawatan pada pasien BPH post TURP dengan diagnosa keperawatan Nyeri Akut
Abstract :
Benign prostatic hyperplasia (BPH) merupakan kelainan yang terjadi pada kelenjar prostat berupa kelainan histologis mengacu pada proliferasi sel prostat. Hasil proliferasi tersebut mengakibatkan sel menumpuk dan menyebabkan pembesaran pada volume prostat. (Nirfandi et al., 2023). Hiperplasia prostat jinak (BPH) dapat tumbuh semakin besar seiring bertambahnya usia dan paling sering menyerang laki-laki pada kelompok usia tua (Ramadhan et al., 2022). Di Indonesia, berdasarkan daata Globocan tahun 2012 menunjukan insidens kangker kangker prostat menempati urutan ke-3 kangker pada pria setelah kangker paru dan kangker kolorektum, sedangkan angka kematian menempati urutan ke-4. Untuk kangker pada kedua jenis kelamin, kangker prostat berada pada urutan ke-
5. (solong dkk, 2016) dalam Aprina, 2017 ).

Benigna Prostate Hyperplasia ( BPH) merupakan suatu penyakit dimana terjadi pembesaran prostat akibat hiperplasia jinak dari sel-sel yang biasa terjadi pada laki-laki berusia lanjut. Kelainan ini ditentukan pada usia 40 tahun dan frekuensinya makin bertambah sesuai dengan penambahan usia, sehingga pada usia di atas 80 tahun keatas kira-kira 80% dari laki-laki yang menderita kelainan ini. Menurut beberapa referensi di indonesia, sekitar 90% laki-laki yang berusia 40 tahun keatas mengalami gangguan berupa pembesaran prostat
Tujuan : Untuk membandingkan asuhan keperawatan pada pasien BPH post TURP dengan diagnosa keperawatan nyeri akut yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik.
Hasil : Asuhan Keperawatan pada Tn R yang mengalami BPH post TURP didapat diagnosa yang muncul sama pada pasien Tn R yaitu : Nyeri Akut, Resiko

perdarahan, Intoleransi Aktivitas. Pemberian asuhan keperawatan 3 x 24 jam dengan hasil perkembangan pasien membaik.