Search Repository Universitas Baiturrahim

Anemia merupakan masalah yang serius dan banyak dialami oleh golongan remaja. Data dunia menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada remaja putri usia (usia 10-18 tahun) mencapai 41,5% di negara berkembang. Hasil Riskesdas Tahun 2018 menunjukkan bahwa sebanyak 21,4% remaja putri lupa mengonsumsi TTD. Kabupaten Muara Enim menjadi salah satu dari 4 Kabupaten dengan prevalensi kejadian anemia tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018. Sedangkan pada Tahun 2019 Kabupaten Muara Enim menjadi yang tertinggi yaitu sebesar 5,72% dibanding Kabupaten Banyuasin 4,93% dan Kota Palembang 1,77%. Tujuan dalam penelitian dilakukan yaitu untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) di SMP Negeri 2 Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim yang dilaksanakan pada bulan April Juni Tahun 2024. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif deskriptif yang dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi. Variabel penelitian adalah pengetahuan remaja putri tentang tablet tambah darah (tablet Fe). Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner pengetahuan remaja putri tentang Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) yang di adopsi berdasarkan Dewi tahun 2020. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswi kelas VIII sejumlah 132 dengan sampel sebanyak 57 responden menggunakan teknik proporsional random sampling. Analisis statistik data dilakukan secara univariat yaitu distribusi frekuensi pada variabel penelitian. Hasil penelitian diketahui dari 57 responden didapatkan sebanyak 32 responden memiliki pengetahuan baik (56,14%) dan 25 responden memiliki pengetahuan cukup (43,86%) tentang tablet tambah darah. Bagi remaja agar lebih meningkatkan pengetahuan terkait Tablet Tambah Darah (Fe) dan memahami dampak anemia, serta meningkatkan pengetahuan terkait sumber makanan yang mengandung zat besi (Fe). Bagi institusi dinas kesehatan terutama tingkat puskesmas dapat bekerjasama dengan sekolah agar dapat secara rutin memberikan edukasi tentang tablet Fe dan anemia pada remaja putri.

Anaemia is a serious problem and is mostly experienced by adolescents. World data shows that the prevalence of anaemia in adolescent girls (aged 10-18 years) reaches 41.5% in developing countries. The results of the 2018 Riskesdas showed that 21.4% of adolescent girls forgot to consume TTD. Muara Enim Regency is one of the 4 districts with the highest prevalence of anaemia in South Sumatra Province in 2018. While in 2019 Muara Enim Regency became the highest at 5.72% compared to Banyuasin Regency 4.93% and Palembang City 1.77%. The purpose of this study was to determine the Knowledge of Adolescent Girls About Blood Addition Tablets (Fe Tablets) at SMP Negeri 2 Lawang Kidul District, Muara Enim Regency which was conducted in April - June 2024. This type of research is descriptive quantitative conducted to see the frequency distribution. The research variable is the knowledge of adolescent girls about blood supplement tablets (Fe tablets). The research instrument used a questionnaire sheet of knowledge of adolescent girls about Blood Addition Tablets (Fe Tablets) which was adopted based on Dewi in 2020. The population in the study were all VIII grade students totalling 132 with a sample of 57 respondents using proportional random sampling technique. Statistical analysis of data was carried out univariately, namely frequency distribution on research variables. The results showed that out of 57 respondents, 32 respondents had good knowledge (56.14%) and 25 respondents had sufficient knowledge (43.86%) about blood supplement tablets. For adolescents to further improve knowledge related to Blood Addition Tablets (Fe) and understand the impact of anaemia, and increase knowledge related to food sources that contain iron (Fe). For health service institutions, especially at the puskesmas level, they can collaborate with schools to routinely provide education about Fe tablets and anaemia in adolescent girls.