Search Repository Universitas Baiturrahim

Warga Binaan Pemasyarakatan merupakan seseorang yang melakukan tindak kejahatan dan telah menjalani persidangan dan telah divonis hukuman pidana serta ditempatkan dalam suatu wadah yang disebut Lembaga Pemasyarakatan. Warga binaan pemasyaraktaan sangat rentan akan terjadinya masalah gizi . karena Asupan Energi yang berkurang dan selama di Rutan merasa terkekang dan aktivitas terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan energi dan lama menjalani tahanan dengan IMT warga binaan pemasyarakatan pria kelas II.B sungai Penuh tahun 2021.
Penelitan ini menggunakan penelitian ini merupakan deskriptif analitik, dengan desain cross sectional (potong lintang), Populasi dalam penelitian seluruh warga binaan pemasyarakatan pria Rutan Kelas IIB sungai penuh pada tanggal 6 januari 2021. Dengan sampel 47 orang. teknik pengambilan sample Total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan memberi kuesioner kepada pegawai lapas untuk dilakukan wawancara asupan energi kunjungan, asupan dapur dengan mewawancara petugas dapur, lama menjalani masa tahan di ambil data dari administrasi rutan, dan IMT di ambil dari hasil pengukuran setiap bulan Rutan. Penelitian ini di analisis dengan menggunakan analisis Univariat dan Bivariat dengan korelasi Rank spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan Asupan Energi dengan IMT Warga binaan Pemasyarakatan dengan nilai korelasi 3,28 dan Lama menjalani tahanan dengan IMT Warga binaan pemasyarakatan dengan nilai korelasi 1,64. Diharapkan kepada Piha Rutan terutama tenaga kesehatan untuk b fffcisa lebih aktif dalam memberikan edukasi ataupun penyuluhan terhadap warga binaan pemasyarakatan yang bisa dilakukan setiap 1 bulan sekali agar bisa meningkatkan derajat kesehatan IMT warga binaan pemasyarakatan lebih baik lagi.

The penitentiary assisted citizen is someone who has committed a crime and ha undergone a trial and has been sentenced to a criminal sentence and is placed in a container called the penitentiary. Correctional assisted residents are very vulnerable to nutritional problems. Due to reduced energy intake and while in detention felt constrained and limited activities. The purpose of this study was to determine the relationship between energy intake and the length of time served in detention with the IMT of Male prisoners of class IIB sungai penuh in 2021.
This study used a destruptive analytic study, with a cross sectional design (cross sectional). The population in the study wa all residents of the male penitentiary in class IIB full-river penitentiary on January 6, 2021. With a sample of 47 people. Sampling technique total sampling. Data were collected by giving a questionnaire to prison staff to conduct visits to energy intake interviews, kitchen intake by interviewing kitchen workers, length of time in retention data was taken from the prison administration, and IMT was taken from the Results of Measurements every month of the detention center. This research is analyzed using univariate and bivariate analysis with Rank spearman Correlation.
The results showed that there was a relationshio berween energy intake and the IMT of the prisoners with a correlation value of 3,28 and length of time served in detention with the IMT of prisoners wiith a correlation value of 1,64. It is hoped that the detention center, especially health workers, can be more active in providing education or counseling to prisoners who can be done once a month in order to improve the health status of the IMT in prison assisted residents.