Pemanfaatan Pangan Lokal untuk Pencegahan Anemia pada Remaja Putri di SMAS Adhyaksa 1 Kota Jambi
Author(s):
Suci Rahmani Nurita, Julaecha, Tuhu Perwitasari, Ratu Kusuma
Tahun:
2025
Item Type:
Journal
eISSN/eISBN:
p-ISSN: 2302-8416 e-ISSN: 2654-2552
Keyword(s):
Anemia remaja, pangan lokal, pencegahan anemia
Abstract :
World Health Organization (WHO) tahun 2013 menyatakan bahwa anemia merupakan salah satu
masalah kesehatan di seluruh dunia terutama di negara berkembang. Sebanyak 30% penduduk dunia
diperkirakan menderita anemia terutama remaja dan ibu hamil. Prevalensi anemia remaja di dunia
berkisar 40%-88%. Laporan Riskesdas tahun 2018 menyatakan prevalensi anemia di Indonesia
berkisar 22.2% pada kelompok usia 15 tahun. Prevalensi anemia remaja putri perkotaan di Provinsi
Jambi 9,0%. Anemia mengakibatkan penurunan fungsi kesehatan reproduksi, menghambat
perkembangan kecerdasan, motorik dan mental yang berakibat pada penurunan prestasi belajar. Bila remaja putri menderita anemia sejak awal akan sangat berbahaya bagi kehamilan dan persalinan jika
kelak ia menikah dan menjadi seorang ibu. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia
adalah kekurangan zat besi. Makanan yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi terutama besi
nonheme adalah vitamin C dan sumber protein hewani tertentu, seperti daging dan ikan. Penanganan
anemia dengan bahan makanan masih jarang dilakukan padahal memiliki potensi yang begitu besar
untuk mencegah terjadinya anemia terutama pada remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran pemanfaatan pangan lokal untuk pencegahan anemia pada remaja putri.
Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah semua siswi putri di SMAS Adhyaksa 1 Kota Jambi dengan sampel berjumlah
31 orang menggunakan rumus slovin. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling.
Penelitian ini dilaksanakan dari Oktober 2023 s.d Agustus 2024 di SMAS Adhyaksa 1 Jambi. Hasil
penelitian menunjukkan hampir setengah remaja putri sering (1x/hari) mengkonsumsi protein
(41,9%), sayuran 3-6x/minggu (48,4%), buah-buahan 3-6x/minggu (45.2%). Lebih setengah remaja
putri tidak pernah mengkonsumsi tablet tambah darah (58,1%) dan teh/kopi saat makan (54,8%).
Sebagian kecil remaja putri jarang mengkonsumsi susu (38,7%). Pangan lokal untuk pencegahan
anemia yang paling banyak dikonsumsi oleh remaja putri SMAS Adhyaksa 1 adalah daging merah
(sumber protein hewani), tempe (sumber protein nabati), bayam (sayuran) dan jeruk (buah-buahan).
Diharapkan pihak sekolah dapat meningkatkan edukasi tentang pemanfaatan pangan lokal untuk
pencegahan anemia dan bagi remaja putri dapat meningkatkan asupan pangan lokal yang beragam
untuk mencegah terjadinya anemia sejak dini.
masalah kesehatan di seluruh dunia terutama di negara berkembang. Sebanyak 30% penduduk dunia
diperkirakan menderita anemia terutama remaja dan ibu hamil. Prevalensi anemia remaja di dunia
berkisar 40%-88%. Laporan Riskesdas tahun 2018 menyatakan prevalensi anemia di Indonesia
berkisar 22.2% pada kelompok usia 15 tahun. Prevalensi anemia remaja putri perkotaan di Provinsi
Jambi 9,0%. Anemia mengakibatkan penurunan fungsi kesehatan reproduksi, menghambat
perkembangan kecerdasan, motorik dan mental yang berakibat pada penurunan prestasi belajar. Bila remaja putri menderita anemia sejak awal akan sangat berbahaya bagi kehamilan dan persalinan jika
kelak ia menikah dan menjadi seorang ibu. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia
adalah kekurangan zat besi. Makanan yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi terutama besi
nonheme adalah vitamin C dan sumber protein hewani tertentu, seperti daging dan ikan. Penanganan
anemia dengan bahan makanan masih jarang dilakukan padahal memiliki potensi yang begitu besar
untuk mencegah terjadinya anemia terutama pada remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran pemanfaatan pangan lokal untuk pencegahan anemia pada remaja putri.
Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah semua siswi putri di SMAS Adhyaksa 1 Kota Jambi dengan sampel berjumlah
31 orang menggunakan rumus slovin. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling.
Penelitian ini dilaksanakan dari Oktober 2023 s.d Agustus 2024 di SMAS Adhyaksa 1 Jambi. Hasil
penelitian menunjukkan hampir setengah remaja putri sering (1x/hari) mengkonsumsi protein
(41,9%), sayuran 3-6x/minggu (48,4%), buah-buahan 3-6x/minggu (45.2%). Lebih setengah remaja
putri tidak pernah mengkonsumsi tablet tambah darah (58,1%) dan teh/kopi saat makan (54,8%).
Sebagian kecil remaja putri jarang mengkonsumsi susu (38,7%). Pangan lokal untuk pencegahan
anemia yang paling banyak dikonsumsi oleh remaja putri SMAS Adhyaksa 1 adalah daging merah
(sumber protein hewani), tempe (sumber protein nabati), bayam (sayuran) dan jeruk (buah-buahan).
Diharapkan pihak sekolah dapat meningkatkan edukasi tentang pemanfaatan pangan lokal untuk
pencegahan anemia dan bagi remaja putri dapat meningkatkan asupan pangan lokal yang beragam
untuk mencegah terjadinya anemia sejak dini.