Diet Minyak Ikan Sardin (Sardinella sp.) Hasil Pemurnian Bertingkat dalam Menurunkan Kolesterol Darah Tikus
Author(s):
Dini Wulan Dari
Tahun:
2018
Nama Penulis:
Dini Wulan Dari
Item Type:
Karya ilmiah mahasiswa (tesis, skripsi, KTI, laporan PKL)
Keyword(s):
minyak ikan sardin, pemurnian bertingkat, kolesterol darah
Abstract :
Produksi minyak ikan di Indonesia tidak hanya bersumber dari bahan baku ikan secara langsung, tetapi dapat juga diperoleh dari hasil samping proses pengalengan dan penepungan ikan. Minyak ikan yang berasal dari hasil samping penepungan masih mengandung pengotor dan senyawa pemicu reaksi oksidasi yang menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak ikan hasil samping pengalengan, sehingga perlu dilakukan proses pemurnian minyak ikan. Hasil pemurnian dengan satu kali proses belum memuaskan dari aspek pemenuhan parameter mutu oksidasinya sehingga minyak ikan hasil samping penepungan ikan perlu lebih intensif dimurnikan, salah satunya melalui proses pemurnian bertingkat. Minyak ikan merupakan sumber omega-3, terutama EPA dan DHA, yang bermanfaat bagi kesehatan yaitu sebagai zat anti-inflamasi dan anti-aritmik yang bermanfaat bagi fungsi jantung. Manfaat minyak ikan erat kaitannya terhadap penyakit kardiovaskular, yang ditandai dengan hiperkolesterolemia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sifat fisik, parameter oksidasi, dan profil asam lemak dari minyak ikan sardin hasil pemurnian bertingkat serta memperoleh profil lipid dari setiap kelompok perlakuan tikus percobaan dengan ransum yang mengandung minyak ikan sardin. Penelitian dilakukan melalui tiga tahapan yang meliputi (1) pemurnian minyak ikan sardin, (2) analisis sifat fisik, parameter oksidasi dan profil asam lemak minyak ikan, serta (3) uji in vivo, mulai dari perancangan ransum, kriteria tikus percobaan yang digunakan, masa adaptasi, seleksi dan pengelompokan tikus, masa pemeliharaan, serta analisis profil lipid serum. Minyak ikan sardin hasil pemurnian bertingkat yang diperolah dari hasil samping penepungan ikan, untuk parameter FFA mampu memenuhi kriteria standar IFOS 2014, sedangkan untuk parameter PV, AnV, dan TOTOX memenuhi standar IFOMA. Nilai FFA terendah dimiliki sampel dengan pemurnian tiga kali (P3) sebesar 0.37%, PV terendah pada pemurnian tiga kali (P3) sebesar 6.46 meq/kg, AnV terendah pada pemurnian satu kali (P1) sebesar 25.59 meq/kg, TOTOX terendah pada pemurnian satu kali (P1) sebesar 48.11 meq/kg, dan kandungan PUFA tertinggi terdapat pada pemurnian dua kali (P2) sebesar 37.02%. Perlakuan pemurnian terbaik adalah pemurnian dua kali, yang dilanjutkan dengan uji in vivo. Pemberian ransum yang mengandung 8 dan 16% minyak ikan sardin selama 28 hari perlakuan mampu menurunkan total kolesterol darah tikus (berturut-turut 39.40 dan 40 mg/dL) serta kadar LDL dan trigliserida mencapai kategori normal sedangkan kadar HDL mampu mendekati kategori normal.