Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan Status Gizi pada Balita di Puskesmas Mendingin Kab. Ogan Komering Ulu
Categorie(s):
Gizi Masyarakat
Author(s):
Indah Gustiyah Tri Medyanti
Tahun:
2025
NIM Mahasiswa:
202432005
Nama Mahasiswa:
INDAH GUSTIYAH TRI MEDYANTI
Nama Penulis:
Indah Gustiyah Tri Medyanti
Item Type:
Karya ilmiah mahasiswa (tesis, skripsi, KTI, laporan PKL)
Keyword(s):
Pengetahuan, status gizi, balita
DOI:
Pengetahuan, status gizi, balita
Abstract :
Masa balita merupakan periode emas (golden age) yang menentukan kualitas tumbuh
kembang anak di masa depan, sehingga memerlukan pemenuhan gizi yang optimal.
Pengetahuan ibu tentang gizi meliputi pemahaman mengenai kebutuhan zat gizi
balita. Pengetahuan ini berperan penting dalam menentukan pola asuh makan dan
penerapan pola makan seimbang. Kurangnya pengetahuan dapat menyebabkan
kesalahan dalam pemberian makanan, misalnya pemberian makanan tidak sesuai usia
atau minim variasi protein, yang berdampak pada status gizi kurang, seperti stunting
maupun wasting. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan
prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,5% dengan tren peningkatan wasting.
Kondisi ini menandakan masih banyak balita yang belum mendapatkan gizi sesuai
kebutuhan. Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan salah satu wilayah dengan
lokus stunting, sehingga penelitian mengenai faktor pengetahuan ibu sangat relevan
dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang
gizi dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Mendingin Kabupaten Ogan
Komering Ulu. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan
cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita di Desa
Beladang, Desa Gunung Tiga, dan Desa Sukajadi sebanyak 180 orang. Sampel
penelitian berjumlah 64 orang, ditentukan melalui rumus Slovin dengan teknik
accidental sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah teruji validitas
dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian
menunjukkan pengetahuan ibu dengan kategori baik sebanyak 47 responden (73,4%)
dan kategori kurang 17 responden (26,6%). Status gizi balita kategori normal
sebanyak 57 balita (89,1%) dan kategori kurang 7 balita (10,9%). Uji Chi-Square
menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan ibu dengan status gizi
balita (p = 0,004). Penelitian ini menegaskan bahwa peningkatan pengetahuan ibu
melalui edukasi gizi sangat penting untuk mencegah stunting. Disarankan ibu balita
lebih aktif mencari informasi gizi seimbang, memanfaatkan layanan konseling di
puskesmas, serta menerapkan pola makan bervariasi sesuai kebutuhan usia anak.
kembang anak di masa depan, sehingga memerlukan pemenuhan gizi yang optimal.
Pengetahuan ibu tentang gizi meliputi pemahaman mengenai kebutuhan zat gizi
balita. Pengetahuan ini berperan penting dalam menentukan pola asuh makan dan
penerapan pola makan seimbang. Kurangnya pengetahuan dapat menyebabkan
kesalahan dalam pemberian makanan, misalnya pemberian makanan tidak sesuai usia
atau minim variasi protein, yang berdampak pada status gizi kurang, seperti stunting
maupun wasting. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan
prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,5% dengan tren peningkatan wasting.
Kondisi ini menandakan masih banyak balita yang belum mendapatkan gizi sesuai
kebutuhan. Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan salah satu wilayah dengan
lokus stunting, sehingga penelitian mengenai faktor pengetahuan ibu sangat relevan
dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang
gizi dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Mendingin Kabupaten Ogan
Komering Ulu. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan
cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita di Desa
Beladang, Desa Gunung Tiga, dan Desa Sukajadi sebanyak 180 orang. Sampel
penelitian berjumlah 64 orang, ditentukan melalui rumus Slovin dengan teknik
accidental sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah teruji validitas
dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian
menunjukkan pengetahuan ibu dengan kategori baik sebanyak 47 responden (73,4%)
dan kategori kurang 17 responden (26,6%). Status gizi balita kategori normal
sebanyak 57 balita (89,1%) dan kategori kurang 7 balita (10,9%). Uji Chi-Square
menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan ibu dengan status gizi
balita (p = 0,004). Penelitian ini menegaskan bahwa peningkatan pengetahuan ibu
melalui edukasi gizi sangat penting untuk mencegah stunting. Disarankan ibu balita
lebih aktif mencari informasi gizi seimbang, memanfaatkan layanan konseling di
puskesmas, serta menerapkan pola makan bervariasi sesuai kebutuhan usia anak.