Hubungan Konsumsi Junk Food Dan Tingkat Kecukupan Energi Dengan Status Gizi Pada Remaja Di SMAN 1 Sinaboi
Categorie(s):
Gizi Masyarakat
Author(s):
Sari Komala
Tahun:
2025
NIM Mahasiswa:
202432014
Nama Mahasiswa:
SARI KOMALA
Nama Penulis:
SARI KOMALA
Item Type:
Karya ilmiah mahasiswa (tesis, skripsi, KTI, laporan PKL)
Keyword(s):
Junk Food, Tingkat Kecukupan Energi, Status Gizi
DOI:
Junk Food, Tingkat Kecukupan Energi, Status Gizi
Abstract :
Masa remaja sangat membutuhkan zat gizi lebih tinggi karena pertumbuhan fisik dan perkembangan yang terjadi saat peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan remaja mempengaruhi asupan maupun kebutuhan gizi. Semakin populernya Junk Food dikalangan remaja, didukung dengan meningkatnya porsi serta energi didalam Junk Food. Faktor yang mendukung konsumsi Junk Food pada remaja diantaranya yaitu pengetahuan, pengaruh teman sebaya, tempat yang nyaman untuk berkumpul, rasa yang enak, cepat dan praktis, uang saku, harga yang murah, dan brand Junk Food. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi Junk Food dan tingkat Kecukupan Energi dengan status gizi pada remaja di SMAN 1 Sinaboi. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Sinaboi. Teknik pengambilan sampel diambil dengan cara purposive sampling dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 79 responden. Instrument penelitian ini menggunakan form semi quantitative food frequency quesitioner (SQ-FFQ), form food recall, timbangan digital dan microtoise. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan responden mayoritas responden memiliki kebiasaan konsumsi junk food dengan kategori buruk yaitu sebanyak 66 responden (83,5%). Diantaranya 8 responden (12,1%) dengan status gizi kurang, 38 responden (57,6%) dengan status gizi baik, dan 20 responden (30,3%) dengan status gizi lebih/obesitas. Uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi junkfood dengan status gizi (p=0,009) serta antara tingkat Kecukupan Energi (energy) dengan status gizi (p=0,000). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar upaya pencegahan anemia melalui edukasi gizi, pemantauan status gizi secara berkala, serta penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya terkait pola menstruasi pada remaja putri. Hal ini menunjukkan remaja dengan konsumsi junkfood buruk beresiko memiliki status gizi lebih/obesitas.