Search Repository Universitas Baiturrahim

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disebabkan oleh oleh beberapa faktor seperti faktor tumbuh kembang, faktor biologis, faktor psikologis, faktor komunikasi keluarga, dan faktor sosial budaya. Upaya yang bisa dilakukan untuk menangani klien Isolasi Sosial adalah dengan TAK sosialisasi dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP 1-7) pada pasien isolasi sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Interaksi Pada Klien Isolasi Sosial Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi. Studi ini merupakan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan Pre eksperimen dengan jumlah sampel 8 reesponden dengan yang dipilih secara purporsive sampling berdasarkan kriteria inklusi. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. Instrumen penelitian adalah lembar observasi dan intervensi. Data diolah dengan Analisis univariat dan bivariat menggunakan Uji McNemar. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa responden responden usia 25-45 (50%) dan usia 36-45 (50%); laki-laki (100%) berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan P-value < 0,05 pada sesi 2 , sesi 4 , sesi 5 didapatkan dengan nilai P-value 0,16. Kesimpulan: didapatkan ada Pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan terapi interaksi sosial.

Social isolation is a condition in which an individualneriences a even completely unable to interact with others due to several factory and development factors, biological factors, psychological facto communication factors, and socio-cultural factors. Efforts that can be made to deal with Social Isolation clients are with TAK socialization with an implementation strategy approach (SP 1-7) in social isolation patients. The purpose of this study was to see how the Effect of Socialization Group Activity Therapy on Interaction Ability in Social Isolation Clients at the Jambi Provincial Mental Hospital. This study is a quantitative study with a Pre-experimental design with a sample size of 8 -respondents with purportedly selected sampling based on inclusion criteria. This research was conducted at the Jambi Provincial Mental Hospital. The research instruments were observation and intervention sheets. Data were processed with univariate and bivariate analysis using the McNemar Test. The results showed that respondents aged 25-45 (50%) and age 36-45 (50%); male (100%) based on the results of this study obtained a P-value