Search Repository Universitas Baiturrahim

Kualitas kesehatan remaja berperan penting dalam pencegahan stunting, terutama melalui asupan gizi seimbang. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Sekitar seperempat remaja usia 13-18 tahun mengalami stunting atau pendek. Di Kabupaten Batanghari merupakan Kabupaten dengan angka peningkatan kejadian stunting yang paling tinggi di Provinsi Jambi. Tercatat sebanyak 24,5% tahun 2021 dan meningkat 26,3% tahun 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap tentang stunting pada siswa MTs Darul Ulum Durian Luncuk Kabupaten Batanghari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Darul Ulum berdasarkan data tahun 2023 yaitu sejumlah 62 siswa, dengan tekhnik total sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juli tahun 2024 dimulai dari proses penyiapan proposal, pengumpulan data awal, melakukan studi kepustakaan, mendesain model penelitian dan mengumpulkan data. Pengumpulan data menggunakan kuesioner modifikasi berdasarkan Deviyanti tahun 2022. Analisis data penelitian secara statistik dilakukan secara univariat yaitu variabel tentang pengetahuan dan sikap siswa MTs Darul Ulum tentang stunting. Dari sejumlah 62 responden didapatkan bahwa sebanyak 47 (75,8%) memiliki pengetahuan yang baik dan untuk sikap didapatkan sebanyak 41 responden memiliki sikap positif (66,1%). Diharapkan sekolah bekerja sama dengan puskesmas atau dinas kesehatan setempat untuk meningkatkan edukasi mengenai stunting dan pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting khususnya pada kelompok remaja.

The quality of adolescent health plays an important role in preventing stunting,
especially through balanced nutritional intake. Based on data from the
Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI), the prevalence of stunting in
Indonesia decreased from 24.4% in 2021 to 21.6% in 2022. About a quarter of
adolescents aged 13-18 years are stunted or short. Batanghari District is the
district with the highest increase in the incidence of stunting in Jambi Province. It
was recorded at 24.5% in 2021 and increased to 26.3% in 2022. This study uses
a quantitative descriptive approach which aims to determine the description of
knowledge and attitudes about stunting among MTs Darul Ulum Durian Luncuk
students in Batanghari Regency. The population in this study were all MTs Darul
Ulum students based on 2023 data, namely 62 students, with total sampling
technique. The research was conducted in April - July 2024 starting from the
process of preparing proposals, collecting initial data, conducting literature
studies, designing research models and collecting data. Data collection using a
modified questionnaire based on Deviyanti in 2022. Statistical analysis of
research data was carried out univariately, namely variables about the
knowledge and attitudes of MTs Darul Ulum students about stunting. Of the 62
respondents, 47 (75.8%) had good knowledge and 41 respondents had a positive
attitude (66.1%). It is hoped that schools will collaborate with local health
centres or health offices to increase education about stunting and the importance
of balanced nutrition to prevent stunting, especially in adolescent groups.