Search Repository Universitas Baiturrahim

Diabetes adalah salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas
yang menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Prevalensi penyakit
DM di Provinsi Jambi adalah 0,5% dari prevalensi DM sebesar 0,7%. Data dari
RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi Januari Juni didapat 31 orang penderita
DM yang mengalami ulkus diabetikum dan sebanyak 63 orang yang mengalami
neuropatik DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan perawatan kaki terhadap pengetahuan penderita diabetes melitus di poli
penyakit dalam RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2024
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain pre eksperiment
one group pre and post test. Populasi sebanyak 105 orang dengan jumlah sampel
sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan sampel penelitian ini menggunakan
purposive sampling, yang dilakukan pada bulan Desember 2024. Data diperoleh
dengan cara wawancara dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara
univariat dan bivariat dengan uji statistik t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang
perawatan kaki diabetes melitus sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah
kurang yaitu sebanyak 10 orang (100%), sesudah dilakukan pendidikan kesehatan
adalah cukup yaitu sebanyak 6 orang (60%) dengan hasil uji statistik
menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan perawatan kaki terhadap
pengetahuan penderita diabetes melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD H. Abdul
Manap Kota Jambi Tahun 2024 dengan nilai p-value = 0,000 < 0,05.
Untuk itu diharapkan dapat dijadikan masukan yang bermanfaat bagi
Rumah Sakit untuk melakukan sosialisasi mengenai penatalaksanaan diabetes
melitus pada penderita diabetes melitus dengan melakukan perawatan kaki secara
rutin dan terjadwal di Poli Penyakit Dalam
Kata kunci : Pengetahuan, diabetes melitus, perawatan kaki

Diabetes is one of the four priority non-communicable diseases that has become
the focus of global leadership. The prevalence of diabetes mellitus (DM) in Jambi
Province is 0.5% out of the national DM prevalence of 0.7%. Data from H. Abdul
Manap Regional Hospital in Jambi City, between January and June, recorded 31
patients with DM who developed diabetic ulcers and 63 patients who experienced
diabetic neuropathy. This study aims to determine the effect of foot care health
education on the knowledge of diabetes mellitus patients at the Internal Medicine
Clinic of H. Abdul Manap Regional Hospital, Jambi City, in 2024. This is a
quantitative study using a pre-experimental design with a one-group pretestposttest approach. The population consisted of 105 people, with a sample size of 10
individuals, selected using purposive sampling. The study was conducted in
December 2024. Data were collected through interviews using a questionnaire and
analyzed using univariate and bivariate methods with a t-test. The results showed
that respondents' knowledge about diabetic foot care before the health education
was poor, with all 10 participants (100%) categorized as having low knowledge.
After the intervention, 6 respondents (60%) showed a moderate level of knowledge.
Statistical analysis indicated that foot care health education significantly
influenced the knowledge of diabetes mellitus patients in the Internal Medicine
Clinic at H. Abdul Manap Regional Hospital, Jambi City, with a p-value of 0.000
(< 0.05). It is hoped that these findings can serve as useful input for the hospital to
promote and implement scheduled and routine diabetic foot care education in the
Internal Medicine Clinic for patients with diabetes mellitus.
Keywords: diabetes mellitus, knowledge, foot care