Search Repository Universitas Baiturrahim

Kecemasan sebelum pembedahan dapat berdampak negatif pada kondisi fisik dan psikologis pasien, memperlambat pemulihan, serta meningkatkan risiko komplikasi. Salah satu intervensi non-farmakologis yang digunakan untuk mengurangi kecemasan adalah terapi musik. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau efektivitas terapi musik dalam menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pra-operasi melalui studi literatur. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan data dari jurnal yang relevan antara 2014 hingga 2024. Pencarian jurnal dilakukan melalui berbagai database seperti PubMed, Web of Science, Google Scholar, WHO, dan Depkes RI. Sebanyak 6 jurnal dipilih berdasarkan kriteria inklusi, yang kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi jenis musik, metode pemberian terapi, dan efektivitasnya dalam mengurangi kecemasan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terapi musik, terutama musik klasik dan instrumental, efektif dalam menurunkan kecemasan pada pasien pra-operasi. Penurunan tingkat kecemasan bervariasi antara 13,3% hingga 70%, tergantung pada jenis musik dan durasi terapi yang diberikan. Musik dengan tempo lambat dan frekuensi tertentu terbukti efektif dalam merangsang relaksasi dan menurunkan respon stres pada pasien. Kesimpulannya, terapi musik dapat menjadi intervensi yang efektif dan aman untuk mengurangi kecemasan pada pasien sebelum menjalani prosedur bedah. Terapi ini berpotensi diterapkan sebagai bagian dari perawatan standar untuk pasien pra-operasi guna meningkatkan kesejahteraan emosional mereka serta mengurangi risiko komplikasi terkait kecemasan.

Anxiety before surgery can have a negative impact on a patient's physical and psychological condition, delaying recovery and increasing the risk of complications. One non-pharmacological intervention used to reduce anxiety is music therapy. This study aims to review the effectiveness of music therapy in reducing anxiety levels in pre-operative patients through a literature review. This study used a literature review method, gathering data from relevant journals published between 2014 and 2024. The journals were found through various databases, including PubMed, Web of Science, Google Scholar, WHO, and the Indonesian Ministry of Health. Six journals were selected based on specific inclusion criteria, then analysed to identify the types of music used, the methods of therapy delivery, and their effectiveness in reducing anxiety. The analysis showed that music therapy, particularly classical and instrumental music, is effective in reducing anxiety in pre-operative patients. The reduction in anxiety levels varied from 13.3% to 70%, depending on the type of music and the duration of the therapy. Slow-tempo music with a specific frequency was found to be effective in stimulating relaxation and lowering the stress response in patients. In conclusion, music therapy can be an effective and safe intervention to reduce anxiety in patients before undergoing surgical procedures. This therapy has the potential to be implemented as part of standard pre-operative care to improve patients' emotional well-being and reduce the risk of anxiety-related complications.